Warta Handphones - Selalu ada rasa bangga dengan menjadi yang pertama dalam segala hal. Biasanya, menjadi produk yang pertama dengan teknologi baru akan mendapatkan semacam pengakuan dari konsumen, bahkan jika kompetitor lain juga menawarkan hal yang sama tak lama kemudian.
Seperti yang terjadi tahun lalu dengan LG Optimus 2X, yang merupakan handphone pertama yang datang dengan prosesor dual-core Tegra 2. Tahun ini, produsen handphone memiliki peluang untuk menerapkan teknologi baru dalam produk mereka - prosesor quad-core Tegra 3, dan kali ini, ternyata perusahaan lain yang sampai ke garis finish pertama ini. HTC membutuhkan itu. Perusahaan telah melalui serangkaian hasil keuangan yang mengecewakan akhir-akhir ini, yang membuat beberapa analis mengemukakan pendapat bahwa kisah sukses produsen asal Taiwan ini berakhir sudah. Namun, membuka musim awal tahun ini, HTC telah meluncurkan sejumlah seri One baru, yang terdiri dari HTC One X, HTC One S dan HTC One V.
Dianggap sebagai “the one” solusi untuk semua komunikasi anda, organisasi dan kebutuhan hiburan saat bepergian, HTC One series merupakan upaya dramatis peningkatan kemampuan handphone HTC, dan memberikan kualitas tinggi all-in-one paket. Di bagian atas hirarki One duduk HTC One X - handphone yang akan kami review sebentar lagi. Ini adalah model top-baru HTC, dan merupakan pengejawantahan dari kemampuan terbaik perusahaan, setidaknya untuk semester pertama ini tahun.
Pada pandangan pertama, ada banyak hal untuk dicintai di HTC One X - prosesor quad-core Tegra 3, teknologi kamera ImageSense baru, layar HD indah 4,7 " S-LCD 2, memori internal yang besar dan banyak lagi yang mungkin diimpikan handphone aficionado. Namun, kami tidak pernah menilai buku dari sampulnya ...
Baca terus HTC One X Review ...!
Desain
Pasti sulit untuk menyulap sebuah handphone pada waktu yang sama dengan memiliki layar yang sangat besar, tubuh indah dan ramping, serta bobot yang relatif wajar. Namun HTC telah berhasil melakukannya untuk sebagian besar. Untuk casing dari One X, HTC tidak menggunakan aluminium, seperti ciri khas-nya, tetapi ini adalah polikarbonat. Langkah ini ditempuh untuk memastikan bahwa raksasa One X sebenarnya tidaklah begitu berat, di 4.59 oz (130 g). Pada saat yang sama, tubuh polikarbonat-nya tidak buruk sama sekali, justru sebaliknya - One X terasa sangat solid dan halus saat disentuh.
Dalam hal ukuran, tidak ada istilah bahwa ia tidak terasa besar, dan seperti itulah ia, baik di tangan ataupun di saku anda. Tapi siapa yang bilang bahwa One X mencoba untuk menjadi kompak ...?!
Ini adalah handphone yang ditargetkan untuk pengguna hardcore yang membutuhkan lebih dari sekedar fungsi bentuk.
Ketika datang ke penampilan, kami hanya bisa berbicara dari varian putih, karena itulah yang kami review, tetapi varian warna lain tidak boleh terlalu berbeda, tentu saja. Dalam balutan warna putih, One X adalah handphone yang tampak hebat. Ia tipis, tapi tidak terlalu banyak, dan memiliki rasa elegan, tidak seperti handphone HTC sebelumnya, yang juga menyandang sebutan premium, tetapi lebih tebal dengan penampilan yang umumnya lebih maskulin. Bagian depan HTC One X dilengkapi kaca hitam apik yang membingkai layar, yang juga memberikan kontribusi untuk tampilan retro-modern. Menariknya, HTC telah memutuskan untuk tetap dengan tombol kapasitif di bawah layar, daripada di on-screen. Dengan demikian, ia meninggal lebih banyak ruang untuk menampilkan antarmuka setiap saat, tetapi di sisi lain, kecelakaan salah tekan mungkin lebih sering terjadi. Di atas layar adalah di mana anda akan melihat kamera menghadap ke depan 1.3MP.
Menjelajah di sekitar sisi handset, di sebelah kiri kita akan menemukan port microUSB, yang tidak matching secara baik dengan casing berwarna putih handphone. Jika ini memiliki semacam penutup, itu akan menjadi cerita yang berbeda. Kami membayangkan bahwa ini mungkin tidak akan terlihat buruk dalam versi yang lebih gelap dari handphone. Di sebelah kanan adalah volume rocker. Bereaksi OK ketika ditekan, meskipun tombol volume bawah membutuhkan perjalanan yang agak jauh. Di atas HTC One X duduk tombol power/lock - sedikit clickier, tapi sebagian besar baik-baik saja - serta jack headset 3,5 mm dan mic kedua untuk noise-cancellation. Tepat di belakang tombol lock adalah nampan Micro SIM, yang dapat dikeluarkan dengan cara yang sama seperti anda mengeluarkan nampan Micro SIM di iPhone - dengan alat khusus, atau, jika anda seorang profesional, dengan klip. Sisi bawah handphone hanya dihuni mikrofon utama, sementara di belakang, anda akan melihat kamera 8MP ImageSense dengan LED flash, speaker grill yang dirancang dengan apik, beberapa konektor dock, serta logo HTC dan Beats Audio.
Layar
Tampilan layar besar 4.7 " di HTC One X sangat tampan. Tidak hanya karena ini cukup besar untuk membiarkan anda menikmati video anda secara leluasa, tetapi juga karena memiliki resolusi yang besar di 720x1280 piksel. Ini berarti kepadatan pixel masuk di 312 ppi, sehingga sangat sulit untuk menemukan sebuah piksel individu. Layar menggunakan apa yang disebut teknologi Super-LCD 2 (IPS), yang dikatakan mampu membawa sudut pandang yang lebih baik dan faktor silau yang lebih minim, dibandingkan dengan panel S-LCD tradisional. Kami menemukan sudut pandang yang cukup baik di HTC One X, sementara faktor silau-nya hampir sama dengan apa yang anda dapatkan pada handphone premium lainnya. Layar juga memperlihatkan kepada kami sejumlah warna yang sangat jenuh. Sebenarnya, ini jauh lebih dekat ke AMOLED, daripada panel LCD dalam hal ini, yang bukan merupakan hal yang buruk. Dalam beberapa situasi, warna yang mungkin tampak agak terlalu jenuh, tetapi dalam sebagian besar kasus, visual yang dihasilkan-nya sangat menyenangkan. Bagi mereka yang masih peduli, pixel layar telah diatur dalam RGB matriks standar, sehingga tidak ada PenTile sini.
Semua dalam semua, HTC telah melakukan pekerjaan yang hebat dengan desain One X. Handphone ini sangat besar, seperti yang telah berulang kali kami katakan, karena layar-nya yang berukuran raksasa, tapi masih berhasil tampil elegan dan cantik. Tubuh polikarbonat-nya mungkin tidak menjadikan ia disukai, tapi ia solid, ringan dan terasa santai untuk disentuh.
Antarmuka dan Fungsi
HTC One X menjalankan Android 4.0.3 Ice Cream Sandwich. Versi terbaru ini datang dengan membawa segudang perbaikan di hampir setiap aspek dari sistem termasuk UI, browser, aplikasi inti, kinerja dan sebagainya. Namun, anda tidak akan bisa melihat perubahan ini di antarmuka HTC One X, karena HTC telah secara total mempersonalisasi-nya dengan Sense 4 yang baru. Semuanya dari mulai lock screen, widget sampai ke aplikasi inti telah dikuliti untuk mendapatkan tampilan khas HTC.
Tujuan utama HTC adalah untuk menyederhanakan antarmuka-nya. Memang, versi sebelumnya dari UI memiliki begitu banyak pilihan dan personalisasi, yang membuat pengguna kebingungan. Dan memang, kami menemukan Sense 4 dirampingkan secara signifikan. Well ..., anda masih mendapatkan characteristic weather clock dan widget berukuran besar, yang mengambil halaman homescreen keseluruhan, karena HTC ingin tetap dikenali di antara lautan handphone Android di pasar. Namun, ini telah pergi jauh dari tampilan eye-candy yang hadir dalam versi sebelumnya. Misalnya, anda tidak lagi mendapatkan spinning carousel ketika anda penuh semangat beralih antara homescreen. Dalam beberapa ulasan, anda mungkin membaca bahwa widget tidak lagi 3D, seperti pada Sense 3, namun lebih sederhana sekarang. Hal itu tidak benar, karena efek 3D masih ada, hanya saja tidak jelas.
Menu utama juga berbeda sekarang - aplikasi disusun dalam halaman grid 4x5 yang menggulir horizontal, bukan vertikal seperti pada versi Sense sebelumnya. Pengalaman baru mungkin lebih sederhana dengan cara ini. Hal yang baik bagi kita adalah bahwa handphone bergerak cukup cepat sekarang, tanpa tanda-tanda lag atau animasi berombak. Kami tidak yakin seberapa banyak peningkatan kecepatan ini dikaitkan dengan optimasi yang telah dilakukan untuk antarmuka, atau ini karena prosesor Tegra 3, tapi - hasilnya adalah UI mulus sempurna, dan itulah apa yang kami pedulikan.
Kami tidak akan terlalu banyak mengambil detail di sini tentang antarmuka-nya. Kami hanya akan menyebutkan bahwa seluruh UI tampan, menyenangkan untuk digunakan, dan sangat berbeda dari apa yang anda dapatkan pada handphone Android lainnya. HTC juga menambahkan banyak aplikasi pre-loaded seperti Mirror, TineIn Radio, Weather, SoundHound, PDF Viewer dan Polaris Office, serta game Teeter dan layanannya Watch dan Hub.
Messaging
Anda mungkin bertanya-tanya apakah HTC One X cukup nyaman untuk digunakan mengetik email panjang dan banyak teks. Well ..., katakanlah mengetik dengan handphone ini adalah OK. Sejujurnya, ia bukanlah handphone yang terbaik untuk tujuan ini, tapi ia pasti akan melakukan pekerjaan-nya dengan baik. Argumen kami adalah pertama, meskipun layar berukuran 4,7-inchi, keyboard QWERTY portrait tidak begitu besar, karena aspek rasio layar-nya. Tentu saja, itu berarti bahwa landscape keyboard harus sangat besar, dan memang itulah yang terjadi, tapi ini tidak " sebesar 4.7 inci ", karena ada kolom panah navigasi ke samping kanan, sehingga seluruh ruang tidak didedikasikan untuk tombol huruf saja. Kemudian kami memiliki masalah lain yang perlu dipertimbangkan. Ketika dalam modus lansekap, tombol tidak diragukan lagi adalah besar, tapi hampir tidak ada ruang kosong di antara mereka. Itu membuat pengguna lebih sering salah dalam menekan tombol. Selain itu, tampilan grafis dari keyboard itu sendiri tidak banyak membantu, karena tombol tidak berwarna kontras, dan dengan demikian mereka mudah berbaur dengan warna latar belakang. Selain itu juga, huruf-huruf adalah huruf kecil (tidak sesederhana seperti huruf-huruf kapital), dan setiap tombol memiliki fungsi alternatif yang tertulis di atasnya, yang semuanya memberikan kontribusi untuk desain keyboard yang berantakan secara keseluruhan.
Tentu saja, setiap cara dalam menggunakan email yang diketahui manusia tersedia di HTC One X. Selain akun kustom POP3/IMAP, anda juga dapat dengan mudah men-set-up Exchange ActiveSync, Gmail (sebuah kejutan !), Yahoo! Mail dan Microsoft Hotmail.
Internet dan Konektivitas
Browsing internet dengan built-in browser adalah urusan yang mirip dengan pengalaman mengetik dengan built-in keyboard, yang kami bicarakan seperti di atas, kikuk ... Singkatnya, kami tidak menyukainya, dan kami akan memberitahu anda mengapa. Ini tidaklah intuitif, dan, sering kali - menjengkelkan. Selain tombol Back, address bar dan tombol menu di ujung atas layar, ada tombol “Add to”, “Bookmarks”, “Saved for later” dan “Tabs” yang terletak di ujung bawah layar. Sekarang, masalah dengan semua tombol ini adalah bahwa mereka tampaknya muncul secara acak. Dalam kebanyakan kasus, ketika anda sedang bergulir ke bawah, mereka tidak muncul, sedangkan kadang-kadang, dan perhatikan bahwa kami berkata " kadang-kadang ", mereka muncul ketika anda bergulir ke atas. Inkonsistensi ini membawa kita berpikir bahwa HTC telah tergesa-gesa dengan handphone ini, tanpa mengambil waktu untuk menyempurnakan perangkat lunak. Ya .., ia memang bekerja, tetapi tidak bekerja seperti apa yang anda harapkan dari sebuah perangkat premium.
Dan ini tidak berhenti sampai di situ. Ketika anda melakukan pinch-to-zoom, atau hanya sekedar double-tap-to-zoom, handphone tentu saja, memperbesar, dan anda kemudian berpikir bahwa anda bisa memulai membaca atau apa pun yang ingin anda lakukan, tapi apa yang terjadi, semua tiba-tiba - BLINK - semuanya hilang, dan kemudian muncul kembali, tapi dengan teks yang diformat berbeda, menyebabkan momen frustrasi tak terelakkan. Itulah cara browser ini melakukan text-reformatting, untuk menyesuaikan lebar view. Masalahnya, adalah bahwa hal ini terjadi ketika ini tidak seharusnya terjadi, dan ia juga membutuhkan waktu beberapa saat untuk melakukannya.
Frustrasi ...!, kami ulangi ini sekali lagi untuk anda, bahkan bagi kami. Bayangkan bagaimana jika pengguna dari bukan kalangan tech-savvy akan bereaksi terhadap ini. Secara default, Flash Player telah didukung di HTC One X dan dalam hal kecepatan, browser memang bergerak dengan cepat, tapi pastinya bukan yang terbaik yang pernah kami lihat. Kami tanpa sedikit pun ragu, yang mendasari ini adalah karena perangkat lunak, daripada prosesor Tegra 3.
Sayangnya, kita tidak bisa benar-benar mengatasi masalah ini dengan browser pihak ketiga. Opera Mobile, crash, saat loading halaman, sementara Dolphin HD melakukan hal yang sama seperti built-in browser. Namun, kami kira harus ada browser di luar sana yang dapat mengatur hal ini dengan benar.
Versi internasional dari One X mendukung HSPA+ sampai dengan 21,1 Mbit/s down dan 5,76 Mbit/s up. Di Amerika, handphone ini akan diusung oleh AT & T dan akan menampilkan konektivitas LTE.
GPS dari HTC One X bekerja dengan cara yang seharusnya. Ia menemukan kami relatif cepat tanpa menggunakan bantuan jaringan nirkabel, dan lebih cepet lagi ketika kami mengaktifkan A-GPS.
Processor
Seperti yang kami katakan, HTC One X adalah handphone pertama yang menggunakan prosesor quad-core-Tegra 3 dari NVIDIA. Kami sudah pasti gembira dengan teknologi baru ini, meskipun tidak banyak perangkat lunak yang dapat memanfaatkan semua horsepower yang dimiliki-nya. Anyways ..., kami memutuskan untuk menjalankan sejumlah benchmark untuk melihat apa yang akan kita dapatkan. Pertama, kami memacu-nya dengan Quadrant Standard, dimana One X mencapai skor rata-rata sekitar 4500, yang merupakan hasil yang bagus. Pada benchmark AnTuTu, kami mendapat skor rata-rata sekitar 10500, sedangkan pada tes grafis murni NenaMark 2, One X berhasil mencapai 47,9 fps. Lihat tabel perbandingan di bawah untuk melihat bagaimana peringkat One X terhadap beberapa kompetitor.
Semua nilai yang didapat-nya adalah sangat bagus, dan memang, One X adalah salah satu handphone yang sangat cepat. Kami tidak mengalami lag atau perlambatan saat browsing melalui UI, atau ketika menjalankan game 3D. Ini seharusnya bisa lebih baik lagi, ketika para pengembang mulai mengoptimalkan aplikasi mereka untuk mengambil keunggulan dari quad-core SoC.
Kamera
Menurut pihak HTC, mereka telah melakukan perbaikan besar-besaran untuk teknologi kamera. Mereka bahkan telah memberikan keseluruhan paket kamera ini dengan nama - ImageSense. Di antara fitur-fitur tambahan tersebut yang terpenting adalah loading dan waktu fokus yang lebih cepat, serta gambar yang lebih baik secara keseluruhan karena adanya aperture f2.0 dan sensor BSI . Akhirnya, sebuah chip khusus yang disebut ImageChip mengurus segala perhitungan yang diperlukan sebelum anda disajikan dengan hasil akhir. Dengan begitu banyak perbaikan dan brandings khusus, orang akan berpikir bahwa HTC One X is the next big thing, seperti apa yang ditunjukan oleh kamera-nya. Well ..., hal ini belumlah benar-benar terjadi. Pertama, mari kami beritahu anda tentang antarmuka kamera-nya ...!
Apa yang kita sukai tentang UI kamera 8MP ini adalah bahwa ia masih menyajikan anda dengan tombol shutter foto dan tombol video rec yang terpisah. Jadi, jika anda ingin memotret, anda hanya perlu menekan tombol shutter, dan jika anda ingin mulai merekam video - anda tinggal menekan tombol Video rec - tidak perlu mengubah mode. Ada juga sejumlah pengaturan tambahan yang cukup apik seperti mengubah durasi review, self-timer, ISO, white balance, exposure, kontras, saturasi, ketajaman, dll serta modus bidikan slow-motion. Dua fitur ringan yang keren juga diperkenalkan HTC yakni continuous shooting mode (mengambil serangkaian gambar dengan sangat cepat), dan pengambilan gambar saat merekam video. Yang keren untuk dikatakan tentang continuous shooting mode adalah bahwa hal ini memungkinkan anda dengan mudah memilih yang terbaik dari serangkaian gambar, dan menghapus yang lainnya.
Salah satu area yang menjadi fokus HTC adalah kecepatan kamera. Memang, mereka telah mencapai hasil yang bagus di sini, karena pengambilan gambar secara harfiah adalah hanya mengambil sebagian kecil dari yang kedua. Apa yang lebih penting lagi, adalah, sebenarnya bagaimana gambar-gambar yang diambil secara cepat tersebut terlihat. Versi singkatnya di sini adalah : mereka terlihat OK . Dan inilah versi panjangnya adalah ...
Gambar yang HTC One X perkenalkan pada kami ada ditingkat detail yang baik. Kami mengambil set sampel kami pada hari berawan, dan ini memberikan keleluasan kepada kami untuk menguji kamera ImageSense. Dan meskipun tingkat detail jelas bukanlah 8MP, ini masih cukup baik. Apa yang tidak begitu layak adalah tingkat noise yang kami lihat dalam gambar. Ternyata ketajaman gambar yang dihasilkan adalah dengan cara mengorbankan noise. Efek ini sebenarnya adalah lebih kuat daripada sekedar tembakan oversaturation ringan. Selain itu, untuk membuat gambar menjadi lebih menarik, kamera juga meningkatkan saturasi warna, yang sebenarnya ... OK, jika dilakukan dengan cukup. Dari tes yang kami lakukan, keseimbangan warna itu sendiri pada dasarnya cukup baik, gambar tampak terlihat alami, meskipun dalam beberapa gambar oversaturation hadir terlalu banyak.
Pemikiran HTC ketika memilih jenis video capture untuk One X adalah di luar dugaan kami, tapi mereka benar-benar datang dengan keputusan yang aneh - camcorder video 1080p pada 22-23 frame per detik. Bukan berarti tidak mungkin untuk ditonton, tapi ini tak semulus apa yang sudah biasa dengan kita. Kualitas video memang sangat baik - kehadiran detail yang kuat dan warna-warna alami, tapi mediocre frame rate-nya meruntuhkan semuanya. Kualitas audio yang direkam baik-baik saja dengan sedikit di sisi yang lebih tajam, tetapi semuanya mudah untuk dipahami.
Multimedia
Menonton video di layar 4,7 " milik HTC One X adalah epik. Diagonal layar yang besar, resolusi sangat tinggi, warna jenuh dan output kecerahan yang kuat, semua berkontribusi untuk pengalaman video yang menakjubkan. Pastikan saja bahwa sumber video anda adalah kualitas yang dibutuhkan ...! Namun, tentunya anda dapat memutar semua jenis klip dengan handphone yang satu ini.
HTC One X juga dilengkapi dengan Beats Audio untuk memberikan output audio yang mengesankan juga. Beats Audio sekarang telah terintegrasi secara menyeluruh dalam perangkat lunak, dan bisa diakses oleh aplikasi lain, bukan hanya pemutar musik saja. Pemutar musik stock ini sendiri agak sederhana. Ia memberi anda pilihan standar untuk menyaring konten anda, menampilkan album art yang besar dan mudah digunakan. Fitur yang paling menarik adalah bahwa ini juga telah terintegrasi dengan SoundHound, sehingga anda bisa mendapatkan info lebih lanjut tentang lagu hanya dengan sekali tap.
Baterai
HTC belum merilis catatan resmi mengenai kemampuan 1.800 mAh baterai HTC One X baik itu waktu bicara ataupun waktu siaga-nya. Namun, selama pengujian kami, kami menemukan bahwa ia mampu bertahan dalam waktu yang kami anggap wajar, karena dalam pikiran kami ia harus menanggung layar raksasa 4.7 " dan prosesor quad-core .
Kesimpulan
Sungguh mengejutkan ketika melihat HTC jatuh dari sebuah perusahaan record-breaker menjadi sebuah perusahaan dengan kinerja buruk hanya dalam beberapa bulan. Untungnya, manajemen perusahaan telah mengakui perlunya perubahan dan telah mengambil sejumlah tindakan tepat waktu. HTC One X adalah salah satu handphone pertama yang diproduksi dengan kebijakan baru ini, tapi setelah menghabiskan beberapa waktu menggunakan-nya, kami merasa bahwa masih ada sejumlah pekerjaan di depan HTC.
Kami benar-benar menyukai bahasa desain baru yang telah perusahaan pekerjakan. Handphone sebelumnya yang tegap, tapi terlalu tebal dan maskulin. Sekarang, HTC One X datang untuk memperkenalkan kita kepada penampilan baru, lebih ramping dan lebih elegan, yang seharusnya lebih mempopulerkan lagi merek ini di kalangan publik.
Dengan perangkat canggih dan mahal seperti seperti HTC One X, dimana anda menuntut kualitas top-notch dalam setiap aspek. Itu bukanlah apa yang kita punya dengan HTC One X. Untuk sebagian besar, tidak ada yang salah dengan handphone. Memiliki layar besar dan indah, UI fluid dan cukup banyak fitur perangkat keras atau perangkat lunak yang pengguna mungkin perlu. Namun, ketika anda mempelajari lebih dalam anda akan mulai menemukan kekurangannya, yang sebagian besar adalah - terkait perangkat lunak. Kami sengat menghargai fakta bahwa produsen telah menyederhanakan Sense UI dan telah bekerja keras untuk meningkatkan aspek-aspek tertentu dari perangkat, tetapi hasil akhir masih belum cukup. Jangan sampai kita salah - One X adalah melakukan pekerjaan-nya dengan baik, tetapi dengan handphone premium seperti ini, kita mengharapkan lebih dari yang sekarang ada.
Untuk saat ini, One X datang untuk membuktikan bahwa HTC telah bekerja secara aktif untuk berinovasi dengan lini One-nya ini, dan sementara ia bergerak ke arah yang benar, One X bukanlah handphone utama yang sedang kami cari.
| ~ Kelebihan ~ | ~ Kekurangan ~ |
| Tubuh langsing dan Solid. | Merekam video 1080p pada 23 fps. |
| Layar HD nan indah. | Browser bawaan tidak intuitive. |
| Prosesor quad-core modern. | Pengalaman mengetik seharusnya bisa lebih baik. |
| Pengalaman menakjubkan ketika menonton video. |
Referensi & Photo : phonearena.com
0 comments:
Posting Komentar