Warta Handphones - Sony terlihat mulai lebih fresh setelah 10 tahun pernikahan yang gagal dengan Ericsson, dan dengan Sony Xperia S, Sony menandai kehidupan barunya. Ini adalah handset pertama dengan hanya memakai merek "Sony", serta yang pertama pula dengan desain “Iconic Identity” baru yaitu Xperia NXT line.
Itulah gambaran besar tentang apa yang terjadi pada Sony, tetapi perangkat itu sendiri juga terdiri dari unsur-unsur yang tidak pernah menjadi bagian dari smartphone Sony sebelumnya, seperti layar HD, multicore chipset dan slot kartu microSIM.
Sony nampaknya tidak puas dengan itu saja - ia juga memberikan handset 12MP Exmor R sensor yang capable di belakang, dan mudah-mudahan memulai tren paketan dengan 32GB memori internal.
Apakah Sony berhasil menaikkan barnya dengan smartphone pertamanya, atau akankah Xperia S diganggu oleh problem khas pertumbuhan gigi dalam upayanya untuk menumbuhkan taringnya ...?
Baca terus Sony Xperia S Review untuk mengetahui...
Desain
Desain Sony Xperia S tampak seperti sebuah lempengan berbentuk kotak dan bobotnya hampir mendekati Apple iPhone 4S. Desainnya menawarkan sedikit lengkungan di belakang dan tepi yang tajam untuk kenyamanan pegangan. Namun unsur matte plastik yang dipakai terasa sedikit licin.
Sony mengatakan telah melapisi Sony Xperia S dengan dirt-repellent nanocoating, tapi kenyataannya bercak-bercak noda jari cepat sekali terbentuk di bagian belakangnya. Noda-noda ini cenderung keras kepala bahkan jika anda mencoba menghapusnya sampai mereka kering. Selain itu bagian belakang ini juga rentan terhadap goresan mikroskopis.
Sony telah memulai desain sempit tapi lebih memanjang yang pertama kali muncul di Xperia arc. Desain seperti ini memungkinkan ibu jari anda untuk menjelajah hampir seluruh layar, meskipun itu ukurannya 4.3 ". Bahkan jika tangan anda tidaklah terlalu besar, anda masih dapat bernavigasi dengan cukup nyaman pada antarmuka-nya dengan satu tangan dibandingkan dengan kebanyakan ponsel layar besar lainnya yang lebih luas.
Berbicara tentang operasi satu tangan, Sony Xperia S menawarkan distribusi berat yang sangat baik, tanpa sebagian besar terkonsentrasi di bagian atas di sekitar modul kamera, sebagaimana yang sering terjadi. Dengan demikian tidak ada kekhawatiran bahwa ia mungkin terdorong sedikit pada ujung atasnya ketika menekan tiga buah tombol Android kapasitif di bawah layar.
Strip transparan yang merupakan trademark dari Xperia line yang baru nampak mentereng dengan simbol-simbol navigasi Android seperti panah kembali atau rumah. Namun tombol-tombol tersebut adalah tiga titik-kecil-mungil dengan masing-masing ikon menyala di atas strip, sehingga sangat mudah untuk terlewatkan. Anda harus menekan tepat pada titik miniaturnya. Mereka juga tidak sangat responsif untuk boot, sehingga anda harus menekan dua atau tiga kali untuk meregister tindakan dengan sangat sering.
Tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa transparent illuminated strip adalah suatu keindahan. Tampilannya sangat kontras dengan lempengan hitam pekat, ketika itu menyala, ia akan meninggalkan kesan yang sangat futuristik. Ini adalah “Iconic Identity” desain yang sedang Sony bangun. Sony mengatakan bahwa strip ini merupakan basis elemen antena untuk meningkatkan penerimaan. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan aksen pada bagian layar di atasnya.
Di sekitar sisi-sisinya kita hampir tidak dapat memperhatikan setiap tombol dan Port, karena mereka dalam warna casing, dan Port microUSB dan microHDMI ditutupi dengan pelindung flap dengan cat yang sama juga. Flap-flap ini begitu kecil dan mereka juga cukup sulit untuk terbuka, terutama jika anda adalah tipe berkuku pendek. Bahkan ini lebih keras untuk didorong kembali ke dalam.
Tombol volume rocker dan dua-elemen kamera di sebelah kanannya, serta tombol lock/power di atas yang tempatnya terpisah dan taktil. Sony seharusnya menempatkan tombol volume rocker di kanan atas, agar tepat di bawah jempol, daripada meletakkan port HDMI yang tidak terlalu sering digunakan. Tombol volume rocker di sisi kanan sekarang cenderung dioperasikan dengan sendi jari bukan ujung jari.
Layar
Sony Xperia S memiliki layar terluas yang Sony pernah tempatkan di setiap ponselnya selama ini. Sebagai tanda dari sebuah era, ini adalah 4.3" layar HD dengan resolusi 720 x 1280 piksel, dan ini setimpal dengan setiap sen yang telah perusahaan bayar demi mewujudkannya.
Tampilan layar LCD-nya cerah dengan kesan warna yang seakan-akan timbul. Sudut pandang nyaris tidak menurunkan kualitas gambar hingga 10/170 derajat. Sony telah menyertakan Sony Xperia S dengan Mobile BRAVIA mesin yang mampu meningkatkan warna dan kontras ketika menonton media, dan ini juga dapat dinon-aktifkan. Lapisan layar sentuhnya sangat responsif bahkan terhadap sentuhan kecil jari sekalipun.
Kecerahan berada di atas rata-rata, sehingga visibilitas di luar hanya akan menjadi masalah jika sinar matahari mengarah langsung ke atasnya. Tingginya kerapatan piksel yang dimiliki Sony Xperia S sungguh mengejutkan. Mungkin ini adalah karena Sony Xperia S memiliki kerapatan piksel 342 ppi, salah satu yang tertinggi dari semua layar HD ponsel. Teks kecil terlihat renyah , tidak ada ikon jaggies, sangat baik untuk dibaca bahkan untuk zoom-out website - Layar HD adalah layar yang tepat, dan Sony Xperia S memiliki salah satu yang terbaik.
Antarmuka dan Fungsi
Antarmuka UXP NXT (berasal dari “Next User Experience”) menawarkan beberapa visual dan perubahan fungsi dari pendahulunya. Home screen-nya sekarang memiliki sebuah “colorful flow background” baru, yang pada dasarnya adalah live wallpaper yang memanfaatkan keunggulan dari layar HD dan prosesor yang kuat. Skema warna tidak benar-benar biru secara default lagi, karena ada latar-belakang kanvas abu-abu yang bagus ketika anda memasuki aplikasi default, pengaturan, atau mengakses pemberitahuan bar. Kekontrasan layar dengan font biru neon yang digunakannya, akan menipu anda, seakan-akan handset sedang menjalankan ICS.
Widget juga sekarang adalah dengan abu-abu transparan untuk latar belakang, tapi hampir tidak ada elemen baru dibandingkan dengan antarmuka UX sebelumnya. Update terbesar adalah aplikasi Recommender yang memiliki widget default sendiri, aplikasi Listing Curated untuk memeriksa apa yang teman-teman jejaring sosial anda dengarkan, tonton, atau download.
Widget Connectivity Switch telah sedikit dirombak untuk berputar dan menjadi lebih besar ketika anda me-tap, dan memungkinkan anda untuk dengan mudah memilih mana radio untuk diaktifkan/dinon-aktifkan. Ada juga widget Power Saver baru, yang memudahkan akses untuk men-tweak saving mode yang secara otomatis aktif ketika daya baterai anda jatuh di bawah 25%. Sekarang, anda juga dapat menjadwal-nya, fungsikan Power Saver untuk datang pada saat anda pergi tidur, dan keluar Power Saver ketika anda telah terjaga, misalnya.
Tidak ada yang baru di menu utama - halaman dengan latar belakang transparan yang sama bagusnya dan ikon aplikasi cantik yang dapat diatur menurut abjad, paling sering digunakan dan seterusnya. Tombol dial sekarang lebih kompak, dan nomor-nomornya tampak kontras dengan latar belakang abu-abu.
Messaging
Aplikasi standar seperti messaging atau calendar juga tidak banyak berubah kecuali skema warna abu-abu/ biru neon yang telah sebutkan diatas. On-screen keyboardd yang muncul ketika anda mencoba untuk menulis pesan memiliki jarak antar-karakter yang cukup baik, tetapi dalam portrait mode bagi anda yang berjari kemungkinan akan terus menekan tombol yang salah, sehingga dianjurkan untuk mengubahnya dalam landscape mode.
Secara keseluruhan UXP NXT terlihat lebih ramping, tidak mencolok, berjalan halus seperti sutra serta cantik pada gradien dan transisi animasi.
Processor dan Memori
Sony Xperia S, yang didukung oleh 1GB RAM, mengadopsi keunggulan 1.5 GHz Snapdragon S3 dan Andreno 220 GPU untuk mempercantik penampilan antarmuka-nya. Untuk perangkat lunak-nya Sony Xperia S menjalankan Android Gingerbread 2.3 dan menyediakan opsi upgradeable ke Android 4.1.2 Jelly Bean.
Namun sayang, Sony Xperia S tidak menyediakan expansi memori sehingga anda mau tidak mau harus puas dengan memori internal bawaanya yang berkapasitas 32GB, dan ini sepertinya cukup memadai.
Internet dan Konektivitas
Browser pada Sony Xperia S sangat menyenangkan untuk digunakan, tidak hanya karena prosesor dual-core yang membuat skrip dan halaman cukup cepat, tetapi juga karena kerapatan piksel layarnya yang menakjubkan. Bahkan ketika diperbesar sepenuhnya, anda masih mengenali judul artikel, dan dapat memilih apa yang ingin anda baca berikutnya tanpa mencubit. Adobe Flash tentu saja didukungnya dan berfungsi dengan baik, dengan versi Flash Player 11 terbaru diinstal sejak dari kotaknya.
Di sisi konektivitas, Sony Xperia S mendukung jaringan 14.4Mbps HSPA + radio dan hanya membutuhkan kartu microSIM saja. Selain itu, jenis konektivitas standar smartphone terkini seperti Wi-Fi, Bluetooth, A-GPS, FM Radio, NFC, DLNA juga didukungnya. Sony Xperia S juga memiliki port HDMI-out untuk dikaitkan pada TV. Fungsi streaming DLNA nirkabel seperti biasanya dikelola oleh aplikasi Connected Devices. Aplikasi LiveWare yang memungkinkan anda untuk memprogram aplikasi mana yang akan memulai ketika anda memasukkan berbagai aksesoris ke handset juga ada di sini - Anda dapat memberitahu untuk memulai pemutar musik ketika anda pasang headphone, misalnya.
Kamera
Hal terbesar tentang sensor 12MP Exmor R pada Sony Xperia S adalah bagaimana ia begitu cepat dapat diakses. Antarmuka kameranya adalah sama kaya dengan fungsi kamera UI pada Xperia arc S. Untuk 3D Sweep Panorama mode hasilnya hanya dapat disaksikan di Sony 3D HDTV melalui HDMI port.
Di Sony Xperia S ada juga 3D Sweep Multi Angle Panorama Mode sekarang, yang diadopsi langsung dari kamera seri Sony Cybershot, yang memiliki frame yang tajam dan dapat dilihat langsung di handset dengan memiringkan layar ke kiri dan kanan untuk memunculkan keindahan efek stereoskopik-nya.
Modus Quick Launch barunya yang ter-set secara default juga sangat memukau. Handset terjaga dari keadaan terkunci dengan screen Off untuk mengambil gambar dalam sedetik lebih sedikit, klaim Sony, dan memang begitu adanya. Yah, mungkin dua detik jika lebih gelap, tapi ini secepat yang bisa didapatkan, dan ini adalah suatu prestasi yang luar biasa dari para insinyur kamera Sony. iPhone 4S misalnya, sangat cepat untuk fokus dan mengambil foto atau video juga, tapi anda masih harus meng-unlock screen dahulu untuk mencapai kamera. Sony Xperia S adalah smartphone yang dengan capture foto tercepat saat ini. Selain itu, gambar-gambar yang di hasilkannya terlihat - tajam, warnanya tepat, jumlah detail dan keakuratan white balance yang sangat baik.
Di dalam ruangan bidikan Sony Xperia S cenderung sedikit berubah, lebih lembut dan kekuningan ketika cahaya berkurang, dan muncul beberapa kebisingan dalam situasi cahaya rendah, tapi tidak ada yang bisa dilakukan ketika kondisi seperti itu terjadi. Ketika cahaya cukup, foto indoor berubah tajam, dengan warna yang baik dan cukup detail. LED flash-nya melakukan pekerjaan yang layak dari jarak sekitar 5 meter.
Capture video 1080p sangat halus dengan rata-rata 30fps, dan video menunjukkan banyak detail, warna-warna yang akurat dan suara yang jernih. Video malam agak bising dan dengan highlight yang kabur, dan ini adalah kecenderungan masalah yang sering terjadi dengan kebanyakan ponsel ber-kamera sensor.
Multimedia
Pemutar musik memiliki antarmuka yang lebih minimalis sekarang, dengan bergaya Metro "ubin". Di bawah My Music tab terdapat kategori lagu berdasarkan artists, albums, playlists dan seterusnya. Bahkan tombol kembali dalam antarmuka pemutarnya memiliki kemiripan dengan tombol kembali di Windows Phone. Ada juga kategori “Sense Me” yang dapat memilih trek berdasarkan suasana hati anda. Widget musik muncul pada lock screen sehingga anda dapat mengontrol pemutar anda lebih cepat dari sana.
Trademark sony dengan powerful loudspeaker-nya yang sudah terbiasa dalam kebanyakan Xperias juga ada di sini, memanfaatkan bertahun-tahun pengalamannya dalam membangun gadget Sony musik. Ini kuat, bersih dan tidak terdengar nyaring seperti kebanyakan loudspeaker smartphone lainnya.
Sony Xperia S mampu memainkan semua file MPEG-4, hingga definisi 1080p. Pemutar video default-nya cukup hambar. Tidak ada fungsi loop, subtitle support, battery life indicator, atau embel-embel eye-candy lainnya, hanya pemutar dasar. Pemutar mampu memainkan file DivX/Xvid, tetapi hanya dengan perangkat lunak rendering sehingga mereka terlihat pixelated. Jika anda tidak puas dengan pemutar ini, anda dapat men-download pemutar lain dari Android Market.
Anda dimungkinkan untuk mengunci layar ketika pemutaran berlangsung. Anda juga dapat mengakses video editor dengan cepat dari pengaturannya untuk beberapa fungsi dasar trimming dan inserting, yang mana hanya bekerja dengan rekaman 720p dan di bawahnya.
Baterai
Fitur lain di Sony Xperia S yang mengejutkan adalah improved lithium-polymer technology yang memungkinkan perangkat untuk mengisi baterai, setengah kali lebih cepat dari waktu pengisian biasa. Hanya dengan 10 menit waktu pengisian, anda akan mendapatkan Sony Xperia S berjalan selama 1 jam. Bahkan ketika dicolokkan ke komputer melalui USB port, baterai dapat terisi dari 65% sampai 90% sekitar setengah jam ...!
Dengan kapasitas baterai 1750MAh dinilai mampu menyediakan 8 jam waktu pemakaian normal dan 30 menit waktu bicara serta 25 jam pemutaran musik. Siaga juga sangat baik, tetapi jika layar On terlalu banyak, ponsel akan menguras daya baterai seperti ponsel khas Android high-end lainnya.
Kesimpulan
Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa Sony telah berhasil menancapkan paku di kepala kita dengan Sony Xperia S-nya. Dari keputusan memakai karakteristik desain khas, seperti transparent illuminated strip, layar HD menakjubkan sampai ultra-fast camera, handset pertama Sony ini sangat menyenangkan.
Namun, ada sedikit gangguan pada Sony Xperia S seperti rewelnya tombol kapasitif atau baterainya yang tertutup. Ini mungkin masalah kecil buat anda. Anda dapat men-tap tombol kapasitif-nya sekali lagi jika anda tidak bisa masuk pada waktu yang pertama. Begitu juga dengan baterai, sisi positif-nya adalah anda jadi tidak perlu swap terlalu sering. Anda tidak bisa mendapatkan ultra-fast dan capable kamera atau tampilan detail yang begitu rinci dalam kebanyakan ponsel lainnya.
Sebenarnya, hanya Apple iPhone 4S yang dapat menandingi keunggulan Sony Xperia S, tapi Sony Xperia S menawarkan Quick Launch Camera mode yang manis. Apple Retina Display juga memiliki kerapatan piksel yang sangat dekat dengan yang ditawarkan pada Sony Xperia S, tetapi layar 4.3 inch-nya akan lebih baik untuk pecinta Android layar besar. Jika tidak, berarti anda adalah tipe orang yang memiliki telapak tangan yang mungil, atau mungkin anda lebih suka App Store.
~ Kelebihan ~ | ~ Kekurangan ~ |
Kualitas Foto dan video sangat baik. | Tombol kapasitif bandel dan tidak cukup responsif. |
Hanya sedetik dari Sleep menuju Snap. | Baterai ter-segel. |
Layar HD dengan ultra-high pixel density. | Tidak ada slot untuk ekspansi memori. |
Desain khas dengan transparent illuminated strip. | |
Loudspeaker powerful dengan suara jernih. | |
Rapid battery charging. |
Referensi & Photo : phonearena.com