Warta Handphones - Amerika Serikat adalah negara biangnya penyadapan telepon dan mempunyai sejarah yang panjang tentang hal ini. Mereka telah melakukan ini di bawah perintah beberapa Presiden, seperti yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 1963, Robert F. Kennedy, yang ketika itu menjabat sebagai Jaksa Agung di bawah pemerintahan John F. Kennedy dan Lyndon B. Johnson, memberi kewenangan penuh kepada FBI untuk menyadap komunikasi dari Martin Luther King, Jr. di era komunikasi yang masih menggunakan media kabel.
Di era komunikasi yang telah berubah menjadi non-kabel saat ini, ternyata kegiataan sadap-menyadap telepon ini masih tetap dilakukan oleh Amerika Serikat. Handphone (telepon seluler) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap orang dewasa ini, diyakini memiliki sejumlah masalah keamanan privasi. Pemerintah, penegak hukum, dan badan intelijen di Amerika Serikat dalam hal ini diwakili oleh NSA (National Security Agency, Badan Keamanan Nasional milik Amerika Serikat yang bertugas untuk mengumpulkan dan menganalisis komunikasi negara lain, serta melindungi informasi milik Amerika Serikat), menggunakan handphone untuk melakukan penyadapan terhadap sejumlah warganya. Kegiatan penyadapan oleh NSA bisa dilakukan melalui telepon (kabel maupun non-kabel), komunikasi Internet, komunikasi radio, serta komunikasi-komunikasi lainnya yang memungkinkan dapat disadap.
Untuk menyadap sebuah handphone, teknologi yang digunakan antara lain adalah dengan mengaktifkan mikrofon pada handphone dari jarak jauh untuk mendengarkan percakapan yang berlangsung di dekat orang yang memegang handphone tersebut. Handphone juga digunakan untuk mengumpulkan data lokasi, saat handphone dihidupkan, lokasi geografis dari handphone dapat ditentukan dengan mudah (baik jika handphone sedang digunakan atau tidak) dengan menggunakan teknik yang dikenal dengan multilaterasi. Teknik ini mampu menghitung perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh sinyal dari menara seluler untuk mencapai handphone pemiliknya.
Obama Akhiri Pengumpulan Data Telepon oleh Pemerintah di Amerika Serikat

Kasus penyadapan di AS sempat menimbulkan kontroversi ketika surat perintah penyadapan NSA terungkap ke publik pada bulan Desember 2005. Selanjutnya, mantan Presiden George W. Bush pun akhirnya mengakui bahwa ia telah melanggar undang-undang federal tertentu dan ia bertanggung jawab atas perintah penyadapan telepon warga negaranya tersebut, yang dilakukannya untuk menjaga agar AS tetap aman dari terorisme, dan penyadapan bisa membimbing pihak berwenang untuk menangkap pelaku teroris yang bertanggungjawab atas serangan 11 September 2001.
Telah ada cukup banyak informasi lebih lanjut yang kemudian terungkap sejak saat itu, dan banyak pula kegemparan yang timbul tentang kegiatan NSA yang dianggap terlalu berlebihan, tapi pada tanggal 17 Januari 2014 yang lalu Presiden Obama telah mengatakan bahwa ia akan merombak apa yang terjadi.
Obama juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan lagi mengumpulkan data telepon dari warga Amerika, dan informasi yang telah dikumpulkan saat ini akan dipindahkan keluar dari pemerintah. Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang di mana data-data tersebut akan ditempatkan. Dalam direktif baru ini, pencarian secara individu akan dibatasi, dan setiap pejabat intelijen pemerintah akan perlu untuk mendapatkan perintah dari secret national-security court untuk memperoleh data-data telepon .
Presiden Obama mengatakan :
" Reformasi yang saya usulkan hari ini akan memberikan rakyat Amerika keyakinan yang lebih besar bahwa hak-hak mereka dilindungi, bahkan ketika kecerdasan hukum dan lembaga penegak hukum kita menjaga alat-alat yang mereka butuhkan untuk membuat kita tetap aman. Saya mengakui bahwa ada masalah tambahan yang memerlukan perdebatan lebih lanjut ".
Dengan pernyataan-nya ini berarti Obama telah mengakhiri pengumpulan data telepon oleh pemerintah di Amerika Serikat, yang selama ini telah mengundang kontroversi dan dituding telah melanggar privasi warga-nya. Namun sepanjang data telepon itu adalah non-Amerika, tidak akan banyak berubah, kecuali bahwa tidak akan ada lagi kegiatan memata-matai para kepala negara dari sekutu dekat AS. Meskipun, perlu dicatat bahwa anggota staf kepala negara mungkin tidak akan kebal dari kegiatan mata-mata ini. Direktif baru ini telah membuat jangkauan perubahan yang cukup luas, namun tampaknya hanya difokuskan pada pengumpulan data telepon pada awalnya. Dan lembaga pemerintah AS yang akan merasakan perubahan ini, tidak ada yang lebih dari NSA.
Waspadalah ... waspadalah ... wahai pejabat Indonesia ...!
Referensi : id.wikipedia.org, www.phonearena.com | Photo : www.phonearena.com
0 comments:
Posting Komentar