Warta Handphones - LG Optimus L3 II merupakan smartphone Android kelas bawah dengan harga yang sangat terjangkau yang dilengkapi dengan layar yang terbilang kecil di 3,2 inci. Ia juga menjadi penerus LG Optimus L3 yang diluncurkan LG tahun lalu, sebuah ponsel baru yang dibuat untuk tipe pembeli sadar-anggaran.
Bagi mereka, LG Optimus L3 II menawarkan faktor bentuk yang kompak, sempurna untuk penggunaan dengan satu tangan, versi kontemporer dari Android 4.1 Jelly Bean dan daya tahan baterai yang cukup panjang. Tapi sudahkah mereka membuat pertimbangan mengenai layarnya yang kecil dan beresolusi rendah serta kinerja prosesornya yang lambat ...?
Ataukah, ini layak untuk dibeli ...?
Baca terus LG Optimus L3 II Review untuk mengetahui semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini ...!
Desain
Plastik dan kompak adalah dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan desain LG Optimus L3 II ini. Rasanya jelas murahan tapi pada saat yang sama tidak ada bagian yang bergerak dan disatukan secara kokoh. Postur tubuhnya kecil, kompak dan sedikit gemuk dengan ketebalan 0,47 inci (11.9mm) dan juga sangat ringan di 3.88oz atau 110g. Ia sangat cocok di tangan dan tidak ada upaya yang besar untuk mengoperasikannya dengan tangan tunggal.
Ada satu tombol home fisik tepat di tengah dan dikelilingi dengan lampu LED yang bersinar merah saat pengisian, hijau bila baterai sudah penuh dan dalam berbagai warna ketika alarm berbunyi. Sekitar tombol home, ada juga tombol menu dan back. Tombol lock terletak di atas dan volume rocker ada di sisi kiri, dimana keduanya terasa nyaman untuk ditekan, dengan klik yang meyakinkan.
Layar
LG Optimus L3 II memiliki layar bertipe IPS 3,2 inci dengan resolusi 320 x 240 piksel. Ini adalah layar dengan kualitas resolusi yang rendah, yang membuat ikon terlihat kabur dan sulit dibaca kecuali anda zoom in. Sisi teknis lainnya adalah kepadatan pixel yang datang pada 125ppi.
Catatan positif telah ditorehkan LG Optimus L3 II karena ternyata warna di layar benar-benar terlihat punchy dan sudut pandangnya pun cukup baik.
Kami sesungguhnya berharap ada sensor cahaya yang akan memungkinkan terjadinya penyesuaian kecerahan layar secara otomatis, tapi sayangnya LG belum memasuk opsi yang satu ini. Untungnya, slider kecerahan terintegrasi dalam notifikasi dropdown sehingga cukup mudah untuk menyesuaikannya secara manual.
Antarmuka dan Fungsi
LG Optimus L3 II berjalan pada Android 4.1.2 Jelly Bean dan ini mungkin peningkatan terbesar dibandingkan dengan LG Optimus L3 II tahun lalu. Pendahulunya tersebut hanya berjalan pada Android 2.3 Gingerbread yang jauh lebih tertinggal untuk masa sekarang.
Kabar baiknya adalah bahwa sejak keluar dari kotaknya, antarmuka LG Optimus L3 II berjalan cukup mulus. Usability-nya memang agak terhalang oleh layar kecilnya, yang membuat keakuratan mengetik pada keyboard di layar milik LG Optimus L3 II sulit dilakukan. Hal ini mungkin akan menjadi fakta yang perlu dipertimbangkan untuk para heavy texters.
LG telah melemparkan tweak perangkat lunak versinya sendiri di atas Jelly Bean, dan sebagian besar dari mereka kami sukai. Notifikasi dropdown yang berisi cara pintas, sungguh penting untuk berbagai fitur yang sering digunakan seperti konektivitas Wi-Fi, misalnya. Fungsi Quick Memo milik LG - memungkinkan anda untuk melakukan hand-write di atas layar dan menyimpannya untuk nanti - adalah fitur tambahan yang rapi.
Fitur Safety Care yang hadir pada pendahulunya, masih tetap dipertahankan oleh LG disini. Dengan ini, ketika pemilik telepon memanggil nomor darurat, pesan teks akan secara otomatis dikirim beserta pesan peringatan dan lokasi telepon.
Processor dan Memori
Kinerja LG Optimus L3 II yang berjalan mulus adalah sesuatu yang patut kita hargai, mengingat ia hanya dibekali oleh prosesor dengan spek yang rendah di bawah kapnya.
Masuk ke rincian teknis, perangkat ini berjalan pada Chip Qualcomm Snapdragon S1 MSM7225A dengan prosesor single-core 1GHz berbasis A5 Cortex dan GPU Adreno 200. Juga pada LG Optimus L3 II ada 512MB RAM on board. Angka-angka ini memang jauh dari apa yang kita lihat sebagai silikon kuat, tetapi hadir sedikit upgrade atas prosesor 800MHz yang ada pada LG Optimus L3 tahun lalu.
Handset dikapalkan dengan 4GB penyimpanan internal, tetapi hanya sekitar 1.75GB dari mereka yang tersedia untuk digunakan oleh pengguna akhir. Untungnya, penyimpanannya dapat diperluas melalui kartu microSD hingga 32 gigs, selain itu kartu juga sudah hot swappable.
Internet dan Konektivitas
Handset ini dilengkapi dengan browser pre-loaded milik LG sendiri dan kami senang untuk mengatakan bahwa semuanya mengalir lancar ketika kami bawa berselancar di spot-spot web favorit kami. Scrolling, zooming in dan zooming out terjadi dengan hampir tidak ada delay. Browser juga menawarkan opsi menyimpan halaman untuk dilihat secara offline serta versi desktop untuk website, namun tidak ada dukungan Adobe Flash.
LG Optimus L3 II telah mendukung konektivitas 3G dengan kecepatan mencapai 7.2Mbps pada downlink. Selain itu, berbagai konektivitas standar saat ini juga hadir disini seperti ada Wi-Fi, Bluetooth 2.1 dan GPS, tentu saja.
Kamera
Kamera depan beresolusi 3,2 megapiksel milik LG Optimus L3 II adalah fixed-focus dan tanpa flash, sungguh tidak ada apa-apa-nya. Ini adalah benar-benar mediocore shooter yang mau tidak mau harus anda gunakan, jika tidak ada pilihan lain yang tersedia.
Foto yang diambil dengan kamera milik LG Optimus L3 II terlihat kotor, berisik dan lunak. Warnanya condong ke arah kekuningan, unnatural tone dan dynamic range-nya sangat mengerikan, di mana contrasty scenes di langit seringkali tampak seperti satu keseragaman yang dibakar white spot. Memiliki kamera fixed focus (sebagai lawan dari auto-focus) juga berarti bahwa benda-benda yang dekat (lebih dekat dari satu feet) akan muncul keluar dari fokus. Macro shots bukanlah pilihan di sini.
Video capture keluar pada kualitas 640 x 480 pixel (VGA). Ini hanyalah sebuah gambar yang terlalu buram yang berada jauh untuk maksud penggunaan yang serius.
LG Optimus L3 II juga memiliki kamera yang menghadap ke depan, dan merupakan suatu kerugian bagi mereka yang ingin menggunakannya untuk aplikasi VoIP seperti Skype dan Google Hangouts. Sebuah fitur kamera menarik ditawarkan LG disini. Anda dapat mengambil gambar via aktivasi suara dengan hanya meneriakan sesuatu yang lucu seperti "wisky" atau "kim-chi".
Multimedia
Polesan pemutar musik sangat baik. Ia akan membagi koleksi musik anda ke dalam song, artist, album dan genre serta dilengkapi pula dengan tampilan folder. Output suara dari loudspeaker pada LG Optimus L3 II cukup keras, tapi sangat-sangat nyaring dengan hampir tidak ada kedalaman suara.
Pemutar video adalah upaya yang brilian dari pihak LG. Muncul dengan dukungan gesture sehingga menggesek ke kiri atau ke kanan akan membuat video forward dengan cepat atau revert, dan menggesek naik atau turun akan mengontrol volume dalam cara yang mirip dengan MX Player. Ini akan meliputi semua video milik anda dan mengatur mereka dengan rapi, anda bahkan dapat menggali berdasarkan folder untuk memilih video yang tepat. Handset ini memainkan file pada native resolution dengan ringan dan bahkan menangani file Xvid-encoded.
Baterai
LG Optimus L3 II dilengkapi dengan baterai berkapasitas 1540 mAh yang cukup mengesankan. Ia mampu menyediakan waktu bicara di 16,5 jam pada jaringan 2G dan 11,5 jam pada 3G.
Dalam pengalaman kami handset dengan mudah berlangsung sekitar dua hari pada satu kali pengisian daya dan jika anda tidak menonton banyak video anda bisa melihatnya pergi ke wilayah tiga hari. Ini benar-benar aset yang sangat berharga untuk smartphone ini.
Kesimpulan
Kami benar-benar berpikir bahwa layar kecil di LG Optimus L3 II akan menjadi salah satu alasan besar bagi calon pembeli untuk mehindarinya. Peningkatan kecil dalam hal ukuran layar akan membuat perbedaan besar untuk pengalaman pengguna. Kameranya juga mengecewakan bahkan untuk perangkat dengan harga yang terbilang terjangkau. Menggabungkan dua hal tersebut diatas, pengguna sebenarnya memiliki alasan yang kuat untuk menolak Android menyenangkan dan sedikit gemuk ini.
Sesungguhnya di luar sana ada handset versi murah berbasis Windows Phone yang telah menaikkan penawarannya bahkan lebih tinggi. Nokia Lumia 520 hadir dengan luas layar 4 inci dengan resolusi yang lebih tinggi serta lebih banyak fungsi dengan kisaran harga yang hanya sedikit lebih tinggi daripada LG Optimus L3 II. Tapi Nokia Lumia 520 tidak memiliki baterai yang besar yang mampu bertahan hingga dua hari penuh. Namun seiring dengan harganya yang murah, tampaknya akan menjadi fitur terkuat dari smartphone ini.
~ Kelebihan ~ | ~ Kekurangan ~ |
Baterai yang sangat baik. | Layar-kecil serta resolusi rendah. |
Kinerja fluida. | Kamera mengecewakan. |
Referensi & Photo : phonearena.com
0 comments:
Posting Komentar